A NEW DAY HAS COME 11

Ringkasan cerita sebelumnya:
Mengetahui kenyataan bahwa Amin adalah adik Risma, membuat tekanan darah tinggi Bu Retno melonjak drastis hingga dia terkena stroke.

Menatap mata Amin mengingatkan Bu Retno pada mantan suaminya, papanya Risma.

Selengkapnya di:
☆ A New Day Has Come
☆ A New Day Has Come 2
☆ A New Day Has Come 3
☆ A New Day Has Come 4
☆ A New Day Has Come 5
☆ A New Day Has Come 6
☆ A New Day Has Come 7
☆ A New Day Has Come 8
☆ A New Day Has Come 9
☆ A New Day Has Come 10

♡♡♡♡♡

Risma tak percaya dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Hal yang telah lama ia impikan, perlahan bahagia menyelimuti hatinya.

"A… pa… kaa… mu… a… kan di… am sa… ja… di sii… tu…? Kee… maa… ri… lah!" tegur mamanya dengan terbata-bata saat melihat Risma terpaku di pintu kamarnya.

"Alhamdulillah! Mama juga sudah mulai bisa bicara lagi!" seru Risma, ia tak dapat lagi menyembunyikan air mata bahagianya. Ia pun berlari memeluk Amin dan mamanya.

Risma melepaskan pelukannya, Bergantian dipandanginya Amin dan mamanya. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Mama bisa menggerakkan tangan juga mulai bisa bicara lagi?"

"Amin juga nggak mengerti, Kak! Tadi Amin cuma bantu Tante minum, lalu Tante memeluk Amin!"

Dengan mata yang masih berkaca-kaca, Risma memandang dan menggenggam tangan mamanya. "Nanti saja Mama cerita. Sekarang kita panggil dokter dulu buat memeriksa keadaan Mama!" Kata Risma ketika mamanya mencoba menjelaskan dengan suara yang terbata-bata.

Risma lalu menghubungi dokter yang selalu menangani mamanya.

"Mau Amin pijitin, Tante?" tawar Amin.

Bu Retno mengangguk, "Aa…min… bo…leh pang…giil… aa…ku Ma…maa see..per…ti Kak Riss…ma, ka…lau Aa…min maa…uu!"

Amin terkejut, ditatapnya Risma. Dilihatnya Risma tersenyum bahagia. Kemudian kembali ditatapnya Bu Retno dan ia pun mengangguk dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Tak ada lagi perasaan takut dan gelisah seperti yang dirasakan saat mama Risma menatap matanya, sebelum wanita itu memeluknya tadi.

"Aku juga punya kabar yang bagus buat Mama! Pihak shampo Shine tidak akan menuntutku, mereka juga tidak menganggapku melanggar kontrak. Mereka tetap akan memakaiku sebagai model mereka untuk produk baru mereka, yaitu produk perawatan rambut khusus untuk wanita yang berjilbab!" Risma memberitahukan hasil pertemuannya dengan pihak PT. Cahaya.

Mamanya tersenyum bahagia mendengar kabar yang dibawa Risma.

Tok…, tok…, tok…
Terdengar ketukan di pintu kamar.

"Masuk …!"seru Risma.

Pintu dibuka oleh Bi Wati yang mengantarkan dokter yang telah datang 'tuk memeriksa mama Risma.

♡♡♡♡♡

Sejak mau membuka hati untuk menerima Amin, kesehatan Bu Retno semakin membaik. Kedua tangannya sudah bisa digerakkan dan bicaranya pun sudah mulai lancar, hanya berjalan saja lagi yang masih memerlukan kursi roda. Jika Risma sibuk, Amin yang akan menemaninya terapi agar bisa berjalan lagi.

Malam hari Bu Retno juga ikut belajar mengaji bersama Zaky. Perlahan namun pasti kesadaran benar-benar memenuhi jiwanya untuk berhijrah. Risma sangat senang saat mama memintanya untuk mengajari memakai jilbab. Kebahagiaan itu terus bertambah.

"Dulu mata Mas Chandra membuatku jatuh cinta, kini matamu kulihat lagi pada putramu. Mata itu telah meluluhkan keangkuhanku. Membuatku menyadari betapa banyak kesalahan yang telah kulakukan padamu. Aku janji akan menebus kesalahanku dengan membahagiakan Risma dan Amin, putra putri kita." batin Bu Retno saat sedang bersantai sambil melihat Amin yang sedang main bola bersama Pak Ali. Tak terasa ada air mata mengalir di pipinya.

"Kenapa Mama menangis?" tanya Risma yang baru datang membawakan minuman untuk mereka. Ada rasa cemas muncul di hatinya.

Mamanya menggeleng, "Mama menangis bahagia!"

♡♡♡♡♡

Bu Retno sedang santai ketika Bi Wati memberitahu ada tamu yang mencarinya. "Siapa, Bi?"

"Katanya namanya Tuan Alif Zulkarnain. Beliau datang bersama istri!" jawab Bi Wati.

Bu Retno mencoba mengingat kenalannya yang bernama seperti disebutkan oleh pembantunya tadi. Tapi kemudian menggelengkan kepala karena merasa tak mengenal siapa tamunya. Dia pun segera menemui tamunya.

Melihat kedatangannya, kedua tamu itu segera berdiri dan menyalami Bu Retno yang malah terkejut saat melihat siapa tamunya. Mereka adalah orang yang sering dilihatnya di majalah bisnis.

"Apakah Anda ini adalah Alif Zulkarnain, seorang pengusaha yang sukses tidak hanya di dalam tapi juga di luar negeri & sering masuk majalah itu?!" tanya Bu Retno setelah mempersilakan tamunya duduk.

Kedua tamunya tersenyum. "Para wartawan itu sering melebih-lebihkan beritanya tentang kami. Kami ini sama saja seperti orang lain! Kami juga cuma manusia biasa!" sahut Tuan Alif.

"Kalian terlalu merendah! Tapi apa yang membawa kalian datang dari jauh ingin menemui saya?" tanya Bu Retno yang masih heran dengan kedatangan tamunya.

"Kami senang bisa bertemu dengan seorang Psikolog handal seperti Bu Retno!"

Bu Retno tersipu mendengar perkataan istri Tuan Alif, "Ibu ini bisa saja! Sekarang saya hanya seorang Mama!"

Tuan Alif kembali bersuara, "Tujuan kami kesini adalah ingin melihat langsung calon menantu kami! Meskipun sudah sering melihat Risma di TV atau koran, kami tak puas kalau belum ketemu langsung dengan orangnya!"

Bu Retno semakin terkejut dan bingung mendengar perkataan Tuan Alif, "Maksudnya?!"

"Bukankah kata Zaky, Ibu menyuruh orang tuanya untuk datang meminang Risma?"

Lagi-lagi Bu Retno terkejut mengetahui kalau dua orang tamunya adalah orang tua Zaky. Dia benar-benar tak menyangka. "Jadi kalian adalah orang tua Zaky?!"

Kedua tamunya mengangguk. "Maaf, kalau kedatangan kami mendadak! Ini karena istri saya sudah tak sabar lagi ingin bertemu dengan Risma! Bahkan Zaky pun tidak tahu kalau dari bandara kami langsung mampir ke sini dulu!" terang Tuan Alif.

Bu Retno mengangguk, ia teringat beberapa minggu yang lalu memanggil Zaky dan Risma setelah sering memergoki keduanya saling curi pandang. Setelah mengetahui bahwa keduanya saling mencintai dan Zaky mengutarakan keinginannya untuk memperistri Risma, dia pun meminta Zaky untuk mengajak orang tuanya melamar Risma. Ada malu menyusup ke dalam hati Bu Retno, dulu dia pernah menghina Zaky dan sangat meremehkannya, ternyata Zaky berasal dari keluarga yang terhormat dan terpandang. Sekarang ia tenang karena tahu Risma mendapatkan jodoh yang terbaik.

"Silakan di minum!" kata Bu Retno setelah Bi Wati menyuguhkan minuman dan makanan kecil. "Tolong panggil Risma ya, Bi! Bilang orang tua Zaky mau ketemu!" Perintahnya kemudian.

"Pasti Bu Retno tidak menyangka kalau Zaky adalah anak sulung kami. Dia memang orang yang sangat sederhana. Kami selalu mendukung apapun yang dilakukannya karena kami tahu semua itu adalah cara dia untuk menjadi seorang anak yang sholeh. Kami tak pernah malu meski ia hanya seorang guru mengaji di sebuah kampung. Karena sebagai orang tua kami lebih perlu punya anak yang sholeh yang kelak akan terus mendoakan kami dan itu jadi amal jariyah jika kami telah meninggal nanti, dari pada sekedar anak-anak yang cuma memberi materi! Dan kami sangat senang saat Zaky cerita kalau ternyata Risma adalah putri dari Bapak Chandra Kurniawan, orang yang mengajari kami banyak hal tentang agama juga telah membimbing anak-anak kami menjadi anak-anak yang sholeh dan berbakti!"

Bu Retno semakin malu mendengarkan penjelasan orang tua Zaky. Betapa dulu ia menjadi seorang istri dan orang tua yang sangat egois, ia bersyukur Risma lebih condong bersifat seperti papanya dan tidak menjadi seperti dirinya dulu yang hanya memikirkan duniawi belaka.

Tak lama kemudian Risma muncul dengan Amin yang baru bangun dari tidur siang. Zaky yang telah diberitahu Risma kalau orang tuanya ada di rumah Risma, segera menyusul.

Mereka pun terlibat obrolan yang hangat …

♡♡♡♡♡

Hari bahagia pun tiba …

Risma terlihat sangat cantik dalam balutan busana pengantin yang sederhana tapi sangat elegan. Sementara di sebelahnya Zaky berdiri gagah dalam balutan jas berwarna senada dengan gaun Risma.

Pesta berlangsung sangat meriah. Banyak undangan yang hadir, apalagi para wartawan yang penasaran setelah mengetahui kalau Zaky ternyata seorang anak pengusaha terkenal. Pesta pernikahan Zaky dan Risma bisa disebut pesta rakyat karena banyaknya masyarakat umum yang hadir, terutama dari kampung tempat Zaky dan Amin tinggal dulu.

Di pesta Amin bersama teman-temannya sibuk mencicipi semua makanan yang tersedia, seumur hidup mereka tak pernah melihat makanan sebanyak dan selezat itu. Tingkah mereka selalu saja mengundang senyum dan tawa orang-orang yang melihatnya.

Amin memandang dua orang yang sangat disayanginya kini jadi sepasang pengantin. Tak henti-hentinya hatinya bersyukur atas kebahagiaan yang dirasakannya, dia pun mendoakan kebahagiaan untuk semuanya.

"Akhirnya hari-hari baru yang penuh kebahagiaan telah tiba! Setelah semua kepahitan yang kualami, aku bisa merasakan bahagia bersama orang-orang yang kucintai! Mama yang telah sembuh seperti sedia kala dan kini telah menjadi orang tua yang menyenangkan, seorang Adik yang baik juga seorang lelaki yang menjadi imam 'tuk dunia dan akhiratku. Aku akan terus berjuang agar bahagia ini untuk selamanya!" Batin Risma, senyum tak pernah hilang dari bibirnya.

TAMAT

N/B:
Alhamdulillah …
Akhirnya selesai juga cerbung yang ternyata jadi sangat panjang ini. Nggak nyangka ide cerita yang terpendam di otak bisa sampai 11 episode. Garis besar cerita yang ingin kutulis menjadi semakin panjang setelah saat menulis selalu saja dibenturkan dengan pikiran, "Ini logikanya begini!" atau "Kalau seperti ini harusnya begitu!" akhirnya banyak tulisan yang awalnya tak ada dalam draf bahkan tak terpikirkan jadi adegan dalam cerita ini. Dan ini menjadi cerbungku dengan episode terbanyak. Semoga tak bosan membacanya!

Masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya, jadi terima kasih banyak buat yang sudah sudi meluangkan waktunya untuk membaca tulisanku, juga berkenan mengoreksi kesalahan yang ada. Semoga nanti bisa menulis lebih baik lagi!

Sampai jumpa di cerita berikutnya …!!!
_


15 respons untuk ‘A NEW DAY HAS COME 11

  1. Wah berakhir di episode 11, kalau digabung ada berapa cws ini? Tiap bagian mengalir sederhana dengan menanggalkan makna/pesan yang luar biasa. Lumayan bisa mengingat dan mengambil hikmah dari plot dan konfliknya. Mulai dari kejumawaan Bu Retno mengagahi kehidupan Risma, pertemuan dengan Amin, Zaky dan ibu Amin yang lembut bersahaja, eksekusi perkosaan yang coba dilakukan mantan pacar, terbukanya sebuah rahasia besar tentang pertalian darah antara Risma dan Amin dengan kunci yang diperankan pak Ali sampai musibah yang mampu menyadarkan Bu Retno, juga tentang siapa orang tua Zaky yang ternyata menanggalkan kesan yang luar biasa; tawadhu dan memberi kesempatan pada anaknya dengan kebebasan dalam pencarian jati diri hingga ending membahagiakan tercapai.
    Hanya bisa bilang mantap imajinasinya, Dik. Teruslah berkarya.

    Suka

  2. Yeeey! Tebakanku akan happy ending di cerita ini benar rupanya. Kalau diamati mirip sinetron ya? Ada perubahan watak tokoh. Hoho.

    Oh ya, Mbak, sedikit koreksi lagi gak papa, 'kan?

    Pertama, mungkin ini hanya suatu kelalaian atau ketidaksengajaan, karena hanya pada kutipan ini penulisan 'di' yang salah. Mbak pasti tahu sendirilah, hehe.

    "Silakan di minum!" kata Bu Retno setelah Bi Wati menyuguhkan minuman dan makanan kecil.

    Yang kedua, mengenai penulisan kata 'sedia kala' itu jika sesuai EYD dan KBBI adalah 'sediakala' atau digabung.

    Mungkin hanya itu yg bisa kutangkap di episode terakhir ini. Barangkali yang lain lebih mahir untuk mengoreksi. Kita sama-sama belajar dan mengingatkan yg pastinya dg tujuan agar bisa lebih baik lagi ke depannya. Oh ya, maaf juga baru mampir, Mbak. Hehe.

    Salam Pena!

    Suka

  3. Hah… Akhirnya berakhir bahagia karna ternyata zaki selain sukses dia jg anak pengusaha sukses

    aku gk bisa bayangin kalo yg dateng saya, dan tau kalo saya bukan anak pengusaha tapi anak petani

    bisa stroknya tambah parah kali ya, ah tapi hati orang siapa yg tahu

    Suka

  4. Meskipun ana ga baca semuanya, tapi dari cerita ini saja seperti sudah merasakan cerita sebelum. Sungguh ending yang menghappykan

    Suka

  5. Di episode 10 saya kira bu Retno meninggal menyusul ibunya Amin..Bersyukurlah bu Retno masih diberi waktu untuk taubat..ending yg bahagia

    Suka

  6. keren! 😀

    aku suka alurnya, ditambah happy ending pula..
    tp emg kbnykn ceritamu berakhir bahagia kn? aku lupa apa ada yg sadness ending.. 🙄

    aku kasi jempol aja bwt cerbung ini, moga mkin smgt bkin cerita2 lainnya 😀

    Suka

  7. @Joker Kids,
    Ending tragis dah cukup banyak dlm kehidupan nyata jd cerita fiksi mending dibuat hepi aza!

    @Endytha,
    Syukurlah kl ada hikmah yg bs diambil dr cerita ini!

    Makasih dh membaca & banyak memberi masukan jg dukungannya!

    @AESEN,
    @Ipnu,

    Silakan kl punya waktu!

    @XXNiSAXF,
    Ga jg! Emang seperti itulah cerita yg ingin kutulis. Kl emang alurnya mudah ditebak ya gpp karena kl di paksakan bikin cerita yg rumit tp bisa bikin jln cerita jd aneh percuma jg.

    @Atep Setiawan ,
    Kl bersambung terus yg baca bs bosan, Kang!

    @Mizmarul Khaq,
    Cukup cerita nyata sj yg berakhir tragis. Buat fiksi dg happy ending aza!

    Makasih buat masukan2nya & jgn bosan berbagi ilmu jg dh membaca tulisanku.

    Salam pena jg!

    @Ktnozi SempRoeL,
    Anak petani yg punya akhlak yg bagus lebih baik dr anak orang kaya yg berakhlak buruk.

    @Mirjan,
    Hebat ih kw merasakan cerita tnp membaca!

    @riniwp,
    Cukup 1 tokoh saja yang meninggal, kl kebanyakan ntar ga jadi happy endingnya!
    Makasih dh mengikuti cerbung ini, Mbak!

    @Wuddan,
    Aku emang suka akhir yg bahagia!
    Makasih pujian & telah membaca cerbungku ini juga dukungannya! Semoga nanti bisa bikin cerita yg lebih baik lagi.

    Krn lagu itu memang menjadi kerangka cerbung ini!

    @Kenangan Mengusik Jiwa,
    Makasih!

    Suka

  8. Endingnya bahagia tapi aku sukses dibuat nangis. . . Huaaaa. . . . Beneran!

    Btw, Risma mengingatkanku pada Laudya Cintya Bella yang memutuskan berhijab tapi tetap bisa jadi bintang iklan hand body dan shampoo yang ditujukan untuk wanita berhijab. Job dan kariernya juga tambah bagus, dan tambah cantik tentunya.

    Jaka diturutakan bisa batandik-tandik kahimungan umanya Risma pas tahu Zaky anak pebisnis sukses sakalinya. Gakgkgkgk. . .

    Thanks udah sabar dan konsisten dalam menulis cerbungnya. Sukses selalu!

    Suka

Tinggalkan komentar