IF LOVE IS BLIND

If Love Is Blind

People say that you’re no good for me
People say it constantly
I hear it said so much I repeat it in my sleep

Maybe I am just a fool for you
Maybe you’re no angel too
But all that talk is cheap
When I’m alone with you

♡♡♡
If love is blind
I’ll find my way with you
Cause I can’t see myself
Not in love with you
If love is blind
I’ll find my way with you

All the world is crazy anyway
What’s it matter what they say
If I’m the one that’s wrong
Then let it be my mistake

back to ♡♡♡

You wouldn’t be with me tonight
If I didn’t feel I was right
What will it matter anyhow a hundred years from now

back to ♡♡♡

Jika Cinta Memang Buta

Orang bilang kau tak baik untukku
Orang terus mengatakannya
Aku sangat sering mendengarnya hingga kuulang-ulang dalam tidurku

Mungkin aku hanyalah orang bodoh bagimu
Mungkin kau juga bukan malaikat
Tapi semua omongan itu tiada artinya
Saat aku bersamamu

♡♡♡
Jika cinta memang buta
Kan kutemukan jalanku bersamamu
Karena aku tak bisa melihat diriku
Tak jatuh cinta padamu
Jika cinta memang buta
Kan kutemukan jalanku bersamamu

Bagaimanapun dunia ini juga gila
Apa pentingnya yang mereka katakan
Jika aku memang salah
Maka biarlah ini jadi kesalahanku

kembali ke ♡♡♡

Kau takkan bersamaku malam ini
Andai aku tak merasa benar
Lagi pula apa pentingnya ini seratus tahun yang akan datang

kembali ke ♡♡♡

(Lagu: If Love Is Blind
Penyanyi: Tiffany)
Terjemah lirik lagu barat.blogspot.com
☆☆☆☆☆

“Aaghhh…!” Peter bangkit sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

“Akhirnya kau sadar juga!”

Peter mencari arah datangnya suara itu, tapi dia tak melihat ada seorang pun di dekatnya, hanya ada sebuah cahaya kecil berkelap-kelip yang terbang rendah di samping tubuhnya. “Apakah suara tadi datang dari cahaya tersebut?” tanyanya dalam hati. Kepalanya yang masih sakit membuat pandangannya tak begitu jelas.

“Lukamu sangat parah,” suara itu terdengar lagi.

Peter menatap cahaya itu, akhirnya dia bisa melihat cahaya itu adalah seorang gadis. “Siapa kau? Makhluk apa kau ini? Kenapa kau membawaku kesini?” cecarnya.

“Tenanglah! Kamu harus banyak istirahat. namaku Tinker Bell. Panggil saja Tink. Aku adalah seorang peri dari Pixie Hollow, sebuah daerah di Neverland. Waktu aku terbang, aku melihatmu pingsan dan terluka di sebuah lorong. Aku tak tahu rumahmu jadi kubawa kau ke bukit ini.”

“Bagaimana kau bisa membawaku ke bukit ini?” sela Peter.

Tink tersenyum, “Dengan sedikit bubuk pixie atau bubuk peri aku bisa mengangkat beban sebesar dan seberat apapun. Kamu sendiri siapa?” tanyanya kemudian.

Peter mengangguk, “Aku Spiderman. Aku seorang super hero!” jawabnya.

“Peter!” seru Tink lirih.

Peter tersedak mendengar nama yang disebut oleh Tink. “Darimana kamu tahu namaku?”

Giliran Tink yang bingung mendengar pertanyaan Peter. “Bukankah tadi kau bilang namamu Spiderman?”

“Spiderman adalah julukanku sebagai super hero karena aku adalah manusia laba-laba. Nama asliku adalah Peter Parker!”

Tink mengangguk mendengar penjelasan Peter. “Oh…! Peter yang kumaksud adalah Peter Pan, dia juga seorang pahlawan di Neverland. Saat kau menyebut super hero tadi, aku jadi teringat dengannya.”

“Pasti ia sangat istimewa untukmu sampai kau menyebut namanya!” Tiba-tiba Peter teringat sesuatu, ia pun meraba wajahnya, “Mana topengku?”

Tinker Bell menaburkan bubuk peri kesebuah benda dan membawanya kehadapan Peter. “Aku sudah memperbaikinya!”

Peter mengucapkan terima kasih seraya mengambil topengnya. Topeng itu telah utuh lagi, padahal ia ingat sekali kalau pertarungan terakhirnya telah membuat topeng itu robek dan rusak parah.

“Aku senang sekali bertemu denganmu Tink! Tapi aku harus segera pulang, kasihan bibi May pasti mencemaskanku! Bisakah kita bertemu lagi?”

Tinker Bell mengangguk. “Bagaimana dengan lukamu?”

“Tak usah kuatir, salah satu kelebihan dari kekuatan superku adalah cepat menyembuhkan diri sendiri!” sahut Peter sambil memakai topengnya.

“Aku akan mengikutimu agar aku tahu rumahmu, jadi aku mudah bila ingin menemuimu!”

“Baiklah, ikuti aku!”

☆☆☆☆☆

Peter merebahkan tubuhnya yang masih terasa sangat lelah. Untunglah bibi May percaya alasannya terlambat pulang. Peter memejamkan matanya, tiba-tiba …

“Foto-fotomu bagus!” seru Tink sambil memperhatikan foto-foto yang menempel di dinding kamar Peter.

Peter membuka matanya, ia lupa kalau ia mengajak Tinker bell ke rumah bibi May. Ia pun bangkit menghampiri Tinker Bell.

“Siapa wanita ini? apakah ia pacarmu?” tanya Tink sambil menunjuk foto seorang wanita cantik.

“Dia tetangga kami, namanya Mari Jane, aku memanggilnya MJ.” Peter menatap dalam foto MJ.

“Kamu pasti sangat mencintainya!”

Peter tersenyum getir, “Aku jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya. Tapi aku harus bisa melupakannya. Dia tak boleh masuk dalam kehidupanku.”

“Kenapa?” Tink terus bertanya.

“Musuh-musuhku pasti akan mengincar orang-orang yang dekat denganku. Aku tak mau mereka menyakitinya lagi seperti saat Dr. Octopus menculiknya kemarin. Aku pasti tak akan bisa memaafkan diriku jika tak berhasil menyelamatkannya.”

“Jadi kemarin kau terluka karena bertarung dengan Dr. Octopus untuk menyelamatkannya?”

Peter mengangguk pelan. “Bagaimana dengan dirimu? Apa yang membuatmu sampai ke kota ini? tanya Peter kemudian.

Wajah Tinker Bell berubah menjadi murung, “Di Pixie Hollow semua peri sedang mempersiapkan musim semi. Aku hanyalah peri pengrajin, aku tak sehebat Silvermist si peri air; Rosetta peri taman; Iridessa peri cahaya; Fawn seorang peri hewan atau Vidia peri yang bisa terbang dengan cepat. Aku tak punya bakat istimewa, aku hanya membuat masalah dan telah merusak persiapan menyambut musim semi. Itulah sebabnya aku pergi dari Pixie Hollow. Terbang tanpa tujuan hingga aku menemukanmu pingsan dan terluka.”

“Memangnya apa tugas peri pengrajin?”

“Peri pengrajin tugasnya hanya memperbaiki benda-benda yang rusak dan membuat benda dari barang bekas. Tak ada yang istimewa. Saat musim semi pun kami tidak bisa ikut ke Mainland.” suara Tink terdengar lesu.

“Sekarang aku mengerti kenapa kau bisa memperbaiki topengku dengan sempurna, karena itulah bakatmu. Kamu salah bila menganggap bakatmu itu tidak istimewa!”

Tink memandang Peter tak mengerti.

“Bukankah salah satu tugas peri pengrajin adalah memperbaiki! Aku yakin dengan bakatmu kau bisa memperbaiki semua masalah yang sudah kau timbulkan. Jangan sedih lagi! Yang kau perlukan hanyalah menjadi dirimu sendiri.” Peter mencoba menyemangati Tink.

Tink diam meresapi kata-kata Peter, perlahan senyumnya terukir. Di otaknya telah terlintas ide-ide untuk memperbaiki semua kesalahannya di Pixie Hollow.

Tinker Bell mendekati Peter, “Terima kasih! Aku akan segera pulang dan memperbaiki semuanya. Aku akan menemui lagi saat musim semi nanti. Kau benar-benar seorang pahlawan! Sampai jumpa!”

“Hei, tunggu! Kamu belum cerita tentang Peter Pan!” Tinker Bell telah melesat pergi hingga tak mendengar lagi teriakan Peter. Peter memandangi cahaya kecil itu hingga cahaya itu menghilang.

☆☆☆☆☆

Musim semi tiba …

Peter memperhatikan Tink yang sedang asyik berceloteh menceritakan tentang keberhasilannya mengatasi masalah di Pixie Hollow. Musim semi pun tiba tepat pada waktunya.

“Dan kau tahu!? Ratu Clarion mengajakku ke Mainland!” seru Tink dengan mata berbinar indah. Ia sangat bahagia.

Peter tersenyum, ia pun ikut bahagia. Entah kenapa ia sangat suka melihat gadis mungil itu bercerita. Meski mereka baru bertemu, tapi dia merasa sangat senang berteman dengan Tinker Bell.

“Terima kasih! Semuanya berkat kamu.” Tinker Bell menatap Peter dan tersenyum.

“Semua tak akan terjadi bila tak ada kemauan yang kuat dari dirimu. Jadi semua itu karena kau mau menjadi dirimu sendiri, karena keyakinan dan kerja kerasmu bersama peri-peri di Pixie Hollow. Aku hanyalah bagian kecil dalam keberhasilan itu.”

“Kamu benar-benar seorang pahlawan sejati! Kerendahan hatimu membuatku semakin menghormatimu!” kata Tink sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.

“Ah, sudahlah! Tidak usah berlebihan begitu!” Peter tertawa seraya menggaruk kepalanya.
“Ngomong-ngomong, kamu belum cerita tentang Peter Pan? Dari caramu menyebut namanya, sepertinya kau mencintainya.” Peter teringat pertanyaan saat Tinker Bell pergi dari kamarnya.
“Kau tak harus menceritakannya bila memang tak mau,” lanjut Peter saat dilihatnya senyum Tink menghilang dan wajahnya berubah sedih.

Tink menggeleng pelan, “Aku tidak apa-apa.” Dihembuskannya nafasnya perlahan, “Sama seperti dirimu, Peter Pan juga suka membantu orang-orang yang kesulitan. Aku pun jatuh cinta kepadanya.” Tink terdiam sejenak. “Sayangnya ia hanya menganggapku sebagai seorang sahabat. Dia lebih memilih Wendy!”

“Maafkan jika aku telah membuatmu sedih.” Peter merasa tak enak. Untuk menghibur Tink ia pun bermain gitar dan menyanyikan beberapa lagu yang bernada riang.

☆☆☆☆☆

Seiring waktu, Spiderman dan Tinker Bell semakin akrab.

“Sebagai Spiderman aku mungkin seorang pahlawan, tapi Peter Parker hanyalah pemuda biasa. Tak ada yang bisa memahami dua kehidupan yang kumiliki, aku merasa sendirian. Maukah kau menjadi kekasihku?” akhirnya Peter mengungkapkan perasaan yang mulai terpendam di hatinya kepada Tinker Bell.

Meski terkejut tapi ada perasaan bahagia menyusup dalam hati Tink dan dia hanya bisa mengangguk pelan sebagai jawaban atas pernyataan Peter.

Di atas sana bulan terlihat indah meski belum purnama.

☆☆☆☆☆

Meski bahagia selama berpacaran dengan Peter, Tinker Bell kadang merasa kesal karena banyak wanita yang tergila-gila dengan Spiderman, bahkan ada satu fans-nya yang sering membuat Tink sangat kesal, tapi hanya MJ wanita yang bisa membuat Tink cemburu.

“Kenapa mukanya cemberut begitu?”

“Dari tadi ngomongin MJ terus! Kamu nyebelin!” sahut Tink cemberut.

“Tapi ngangeninkan!” Peter semakin suka menggoda Tink. Tawanya pun pecah. Membuat Tink semakin cemberut.

Peter berhenti tertawa, “Fotomu adalah satu-satunya alasan bagiku untuk tetap bisa tersenyum saat membuka dompetku di tanggal tua seperti sekarang ini. Jadi jangan cemberut lagi! Kamu itu istimewa untukku.”

“Memang ada fotoku di dompetmu?” tanya Tink tak percaya.

“Tentu saja! Masa seorang fotografer Spiderman tak punya foto pacarnya sendiri!” Peter pun memperlihatkan foto Tink yang disandingkannya dengan fotonya sendiri.

Tink memandangi foto itu, ada haru di hatinya.

“Mana yang lebih kau sayangi Spiderman atau Peter Parker?”

“Tentu saja Peter Parker!” jawab Tink mantap.

“Alasannya?”

“Spiderman itu terlalu banyak disukai wanita dan itu menyebalkan. Kalau Peter Parker, wanita sepertinya melirik saja malas!” jelas Tink.

“Siapa bilang?!” Peter tak terima alasan Tink. “Aku hanya tak punya waktu ‘tuk menggoda gadis-gadis, karena seorang Peter Parker harus mencari nafkah. Aku kan seorang kepala keluarga setelah paman Ben meninggal!”

“Iya! Dan itu adalah salah satu yang membuatku jatuh cinta pada Peter Parker!” Tink menatap Peter mesra.

Peter tersentuh mendengar perkataan Tink, dibalasnya tatapan Tink dengan tak kalah mesra. Tiba-tiba terdengar ada seseorang yang butuh pertolongannya. “Aku harus pergi!”

Tink mengangguk, ia sangat mengerti tugas dan tanggung jawab Peter sebagai Spiderman. “Hati-hati! Dan jangan nakal!” pesannya.

“Beres! Aku pergi dulu cinta!” Peter yang sudah berubah menjadi Spiderman pun bergegas pergi.

☆☆☆☆☆

Dua tahun berlalu …

“Tak terasa sudah dua tahun lebih kita merajut kasih. Aku berharap bisa selamanya bersamamu” kata Tink lirih.

“Aku pun ingin begitu. Bersamamu aku merasa sangat nyaman.” balas Peter.

“Bisakah cinta ini kita satukan dalam ikatan suci yang abadi?” Tink menatap mata Peter, seolah mencari jawaban.

Peter mengangguk, “Meski sulit, aku yakin bisa!”

“Bagaimana?” Tink terdengar ragu.

“Entahlah! Aku tak tahu bagaimana caranya dan aku tak berani menjanjikan apa-apa padamu. Hanya keajaiban yang dapat menyatukan cinta kita.”

“Apa kau percaya keajaiban itu ada?”

Peter tersenyum dan mengangguk pasti, “Aku percaya!”

Tinker Bell pun ikut tersenyum. Mereka berdua merasakan cinta yang begitu dalam, entah sampai kapan?

SELESAI

*Gambar dari Google dan Instagram


12 respons untuk ‘IF LOVE IS BLIND

  1. Aduh, dunia perfilman Hollywood bs puyeng ni kalo Tinkerbell kolaborasi sama Peter Parker dan bkn lg Peter Pan!!

    Tp lumayan juga ceritanya, kok bisa jd gitu?
    Gambar2x oke dan mewakili bgt. Yg pas gak pake topeng, gbr kartun x kok bs cakep bgt, lbh cakep dr manusia malah.

    Btw, aq kok baru tahu kalo Spiderman jago maen gitar? Mau dunk…… juga digitarin.
    Suka juga ama opening song x.

    Suka

  2. ceritanya keren sekali, perpaduan dua tokoh yang saling berbeda dan dipersatukan sangat apik dan menarik. belum lagi ada visualisasi gambar yang lucu.
    sebelumnya aku merasa tertipu dengan untaian bait bait diatas, aku kira postingan ini berisi puisi saja tetapi memendam cerita yang luar biazah. 😀

    Suka

  3. imajinasi luat biasa, rangkuman cerita yang sangat sangat sangat istimewa bagi penggemar spider man. Hahaha aku setuju gak ya kalo Peter Parker sama Tinker Bell. 😀
    sebenarnya, aku jatuh cinta sama Tinker Bell. Jadi, aku gak setuju mereka punya ikatan lebih. :frown:

    Suka

  4. kebetulan suka banget sama kedua tokoh ini, apalagi sama Tink. film mereka walaupun udh sering nonton tp nggk bosen 😀 mereka bersama itu sebuah ketidakmungkinan, tp jika mereka percaya, mungkin semua bisa menjadi mungkin.

    Suka

  5. If love is blind…
    I'll find my way with U..
    Gw banget tu lagu.. hehe..

    btw atmosfer kisahnya unik bgt jadi baca sampai khatam nih.. Tinker Bell sama Spiderman… jadi cerita yg menarik…
    walaupun Tinker bell sebel sama MJ tapi tetap jalan trrus… sampai 2 tahun berlalu..

    ending nya so sweet…
    suit2….. ctak2….. 😛

    Suka

  6. hah kok tinker bell berpasangan sama peter parker (spiderman) bukan sama peter pan apa karena peterpan sudah bubar dan di ganti sama noah makanya tinker bell berpasangan sama peter parker…he he he he

    Suka

  7. Semua bisa asal diusahakan bersama. Tapi tidak dengan ilustrasi cerita diatas, nampak begitu absurd, diluar jangkauan nalar manusia nyata.

    Suka

  8. @Kenari Paseh,
    Mungkin karena ada bagian yang memang diambil dari kisah nyata, Kang!
    Terima kasih pujiannya!

    @Rusminah Qumainah,
    Gpp selama masih sama2 Peter, hehehe…..!

    Ya bisalah! Masa udah lama riset ga jadi?
    Nyari manusia asli secakep gambar kartun itu yg susah.

    Kayanya itu sisi lain Peter Parker.
    Asal jangan request lagu dangdut aza! haha….

    @Dwi Pena,
    Makasih bgt dah mo baca sampai habis ceritanya meski merasa "tertipu"!

    @Rizky Imanul,
    Sayangnya sepertinya Tink cuma jatuh cinta sama super hero yg namanya ada Peter-nya! hehe….

    @Kayana,
    Asik jg!

    @XXIBDRGN,
    Yap! Cerita mereka ga bosanin tuk ditonton.
    Sengaja nyari yg ga mungkin biar pas jd gambaran bagaimana kl cinta itu buta.

    @4mrana,
    Suka lagunya jg, Kang!

    Unik & menarik, makanya pas ide ini muncul jd pengen bgt mewujudkan, sampai harus riset dulu.

    @Hermansyah,
    Yg penting masih sama2 Peter, Kang!

    @John Kampret,
    Namanya juga tokoh fiksi, jd ga heran kl sulit diterima nalar manusia nyata.

    @muchlys,
    Kayanya bukan lugu tapi bersahaja.

    @ktnozi semproel,
    Yap, sesuai judul lagunya!

    Suka

Tinggalkan komentar